Skip to main content

Antara Laksamana Cheng Ho Dan Klenteng Sam Po Kong


Semarang adalah salah satu kota di Indonesia dengan jumlah penduduk dari etnis Tionghoa yang cukup banyak, yang ditandai dengan banyaknya klenteng yang didirikan di seluruh penjuru kota. Salah satu klenteng yang terkenal di Semarang adalah Klenteng Sam Poo Kong yang beralamat di Jl Simongan No 129, Bingsari, Semarang.

Klenteng Sam Poo Kong atau dikenal juga sebagai Gedung Batu merupakan petiasan Laksamana Zheng He, atau dalam dialek Hokkian, dikenal sebagai Cheng Ho. Cheng Ho adalah laksamana muslim kepercayaan Kaisar Tiongkok Yong Le, yang memimpin ekspedisi perdamaian kekaisaran Tiongkok ke nusantara di awal abd ke 15.

Peristiwa pendaratan Cheng Ho di semarang diduga merupakan salah satu tiongkok awal masuknya agama Islam di Jawa. Kisah berdirinya klenteng ini tidak terjadi dalam waktu singkat, melainkan melalui sebuah perjalanan waktu yang cukup panjang.

Berawal dari Wang Jing Hong (Ong King Hong), salah satu orang kepercayaan Cheng Ho yang sakit keras ketika ekspedisi yang dipimpin Cheng Ho melintas di Laut Jawa. Cheng Ho memerintahkan untuk membuang sauh, kemudian menyysusuri Kali Garang dan tiba di sebuah gua di Desa Simongan, Semarang.

Di dalam gua ini, Wang Jing Hong dirawat oleh Chng Ho. Beberapa hari kemudian, Cheng Ho melanjutkan perjalanan dengan meningalkan awak kapal untuk menjaga kesehatan Wang Jing Hong. Namun setelah sembuh, Wang Jing Hong tidsk menyusul rombongan ekspedisi, karena merasa betah di Semarang banyak awak kapalnya yang menetap, membuka tanah, membuat rumah, dan berdagang ke daerah-daerah terdekat di sepanjang pantai utara Jawa.

Beberapa di antaranya bahkan menikah dengan perempuan lokal. Walaupun Cheng Ho dan Wang Jing Hong menganut agama islam, namun anak buah mereka menganut kepercayaan Kong Hu Cu menganggap Cheng Ho seperti dewa.

Untuk menghormati dan mengenang Cheng Ho yang diangap sangat berjasa dan berbudi luhur, mereka membuat patung Cheng Ho yang diletakkan di altar pemujaan di dalam gua tempat Cheng Ho mendarat di Semarang.