Skip to main content

Gemerlap Orchard Road Di Singapura


Di antara kerlip lampu deretan gedung-gedung tinggi Orchard Road, Singapura terselip atraksi pinggir jalan yang tidak kalah menarik. Menikmati rembang senja di antara lautan manusia. Singapura menjanjikan hal-hal menarik terkait kesehariannya. Kondisi kota bersih karena masyarakatnya tidak segan memungut sampah yang dibuang orang lain.

Tempat sampah pun tersedia di banyak tempat, mencolok dengan warna hijau. Tidak pula ada cerita orang yang bernai mematikan puntung rokoknya di jalan. Si puntung yang lebih pendek dari ruas jati dan bisa sekali lumat ini di bawah injakan sepayu itu dimatikan dan dibuang ke tempat sampah.

Jantung perekonomian Singapura, Orchard Road adalah wajah gelap gegap gempitanya negara-kota ini. Dereta bangunan tinggi berhadap-hadapan di ruas jalan yang melintang dari timurke barat pusat kota. Ada Takashimaya dan Wisma Atria, dua Shopping Mall bersisian yang disambungkan dengan bassement miring.

Tang yang bereksterior rumah khas tiongkok dan mal-mal lain yang menawarkan keistimewaan masing-masing. Apalagi adanya good and service tax refund yang semakin menarik wisatawan berbelanja di Singapura. Hal itu adalah pengembalian pajak barang dan layanan khusu bagi warga negara non-Singapura, yani tujuh persen dari harga total belanja.

Tempat pengembalian pajak bisa ditemukan di tempat-tempat tertentu seperti mal-mal dan bandara. Jadi usai belanja wisatawan amsih bisa belanja lagi hanya dengan menggunakan uang yang didapat dari pengembalian pajak padi. Trotoar lebar dan nyaman sepanjang Orchard Road, tempat lautan manusia dengan bermacam aktivitasnya.

Menarik bahkan untuk sekadar duduk di bangku-bangku di tepinya melihat ribuan manusia lalu-lalang berlatar belakang shopping mall yang berjajar tak habis-habis. Atraksi-atraksi unik mengharapkan uang receh juga sama menariknya. Sepuluh perempuan bermaching band, menyanyikan lagu-lagu pop serta lagu-lagu nasional Singapura.

Seorang bapak paruh baya memainkan lagu-lagu Mandarin menggunakan harmonika. Sementara, sepedanya terparkir di sisi sejarak sejangkauan tangan. Karena ramai orang berlalu-lalang tersebut banyak pula yang mmebuka peluang usaha seperti penjual es potong, pejualnya bkerja cepat mengambil es, memotongnya dan menempelkan wafer atau roti di kedua sisi es membungkusnya dengan plastik dan memberikannya kepada pembeli.